*ini ceritaku, menurut imajinasiku. mungkin hanya sekelas, dan mungkin tak masuk di akal. tapi aku bangga dengan imajinasiku yang menurutku sangat biasa banget -_- yang gga ada kesan horror seperti punya temanku yang lainnya -_- *
Konon
menurut kitab Mahadewa, hanya Putri dari Kerajaan Pearl yang dapat membuka peti
harta karun Kerajaan Mahadewa yang berada di hutan Baladewa. Kerajaan Mahadewa
telah lama hilang dari bumi entah kemana, namun ceritanya dulu kerajaan itu
paling kaya. Berita tentang Putri Pearl satu-satunya orang yang dapat membuka
peti harta karun itu telah tersebar di seluruh pelosok negeri. Dan Putri Pearl
kini menjadi incaran prajurit dari berbagai kerajaan.
Di hutan Baladewa sekarang ini Putri
Pearl hanya seorang diri. Ia memutuskan untuk pergi sendiri tanpa membawa
prajuritnya. Ia ingin segera menyelesaikan masalah harta karun itu agar tak
lagi banyak kerajaan yang mengincar Putri Pearl. Dan berita tentang perginya
Putri Pearl ke hutan Baladewa kini tersebar dengan cepatnya.
“Dimana aku harus menemukan harta
karun Kerajaan Mahadewa itu? Haruskah aku melangkah lebih jauh lagi? Aku
lelah.” Kata Putri Pearl. Putri Pearl terus melanjutkan perjalanan menemukan
harta karun Mahadewa itu. Rasa takut terdahap serangan dari Kerajaan lain
menghantui pikiran dan perasaan Putri Pearl. Namun Putri Pearl tetap semangat.
“Suara apa itu?” Tanya di dalam hati
Putri Pearl. Putri Pearl mengikuti dari mana asal suara itu. Putri Pearl terus melangkah dengan langkahnya yang kecil.
Semakin jauh Putri Pearl melangkah, semakin berdebar pula jantung Putri Pearl.
Dari
kejauhan, Putri Pearl dapat melihat beberapa orang berseragam rapi. Ia tetap
ingin mengetahui siapa orang-orang itu. Dia berpikiran tak masalah hanya untuk
sekedar megetahui siapa itu.
Semakin
dekat Putri Pearl, ia berjalan mengidap-idap. Lalu ia tersandung batu, “Aw..!”
jeritan Putri Pearl. Seketika pasukan itu melihat ke arah Putri Pearl, ia kaget
setelah melihat seragam yang dikenakan oleh orang-orang itu adalah seragam
pasukan dari kerajaan lain. Putri Pearl berlari cepat. Ia merasa ketakutan. Gaun
panjang dan sepatu yang tinggi membuatnya susah berlari cepat. Ia segera
melepas sepatunya, dan dibawanya. Dia juga sedikit mengangkat gaunnya untuk
memudahkan berlari.
Pasukan
telah menembakkan peluru ke langit. Putri Pearl semakin ketakutan, namun ia tak
boleh berhenti begitu saja. Ia harus berhasil melarikan diri dari pasukan itu.
Makin lama ia berlari makin jauh, hingga Putri Pearl merasa kelelahan. Batu
besar, ranting pohon, duri tanaman, dan lain sebagainya membuat sebagian tubuh
Putri Pearl merasa sakit.
Setelah
puluhan pohon yang dilewatinya, Putri Pearl akhirnya terhenti di sebuah pohon
besar yang beda dari sebelumnya. Dengan cepat, ia segera masuk ke dalam pohon
itu untuk menghindari kejaran para pasukan.
“Tempat
apa ini? Ini tak seperti pohon yang biasanya.” Tanya Putri Pearl. Nampak dari
luar memang pohon itu seperti pohon-pohon semestinya. Namun di dalam batang
pohon yang satu ini memiliki ruang. Dan kini Putri Pearl menyusuri ruangan di
dalamnya itu. Dilihatnya patung wanita bermahkota di dalam. Putri Pearl semakin
menyusuri, terus melangkahkan kakinya mengikuti jalan. Semakin jauh ia
melangkah, semakin banyak pula pikiran Putri Pearl tentang pohon aneh ini.
“Wow,
menakjubkan!” kata Putri Pearl kagum. Ternyata jalan yang tadi dilaluinya dari
dalam pohon itu menuju sebuah lautan yang luas. Di lautan yang luas dan sepi
tak ada orang satupun. Ditariknya nafas dalam-dalam, dan Putri Pearl berteriak
untuk menenangkan jiwa. “Disini tak ada satu prajuritpun dapat menemukanku. Aku
bebas.” kata Putri Pearl.
Putri
Pearl berjalan ke sekeliling lautan. Lalu, ditemukannya lubang yang tertutupi
oleh sebuah batu. Putri Pearl memutuskan untuk membuka lubang itu. dan ternyata
ditemukannya harta karun kerajaan Mahadewa di dalam lubang itu. betapa
bahagianya Putri Pearl.
Putri Pearl
terus mengelilingi lautan itu. Ia merasakan kedamaian di sana. Dan setelah di
merasa cukup tenang, barulah Putri Pearl memutuskan untuk pergi meninggalkan
tempat itu. Putri Pearl pulang kembali menuju kerajaannya, ia haruslah
berhati-hati kembali supaya tak tertangkap oleh para prajurit dari kerajaan
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar